Minggu, 03 Juli 2011
Wakatobi Ditetapkan Sebagai Cagar Biosfir Dunia Oleh PBB
01.52 | Diposting oleh
bluezaa26 |
Edit Entri
Kawasan perairan laut Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), segera ditetapkan sebagai Cagar Biosfir Dunia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melalui UNESCO.
"Rencananya UNESCO akan menyerahkan piagam penetapan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia itu kepada Pemerintah Kabupaten Wakatobi September 2011," kata Bupati Wakatobi Hugua melalui telepon dari Wakatobi, Rabu (22/6).
Menurut Bupati Hugua, lembaga internasional di bawah naungan PBB itu menetapkan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia karena perairan laut Wakatobi memiliki keragaman jenis terumbu karang yang cukup tinggi, yakni sekitar 90 persen dari seluruh jenis terumbu karang di dunia.
"Total terumbu karang yang ada di dunia sebanyak 850 spesies, sebanyak 750 jenis diantaranya terdapat di alam bawah laut Wakatobi," katanya.
Selain memiliki keragaman jenis terumbu karang, perairan laut Wakatobi menurut Hugua juga dihuni berbagai jenis biota laut termasuk 942 jenis ikan.
"Jumlah jenis ikan yang menghuni perairan laut Wakatobi itu, merupakan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti dari Wallacea, lembaga peneliti yang berkantor pusat di London, Inggris," katanya.
Pertimbangan lain yang mendorong UNESCO menetapkan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia, menurut Hugua, adalah kebijakan Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang konsisten menerapkan praktik-praktik konservasi dalam mengelola dan menjaga kelestarian terumbu karang. (Ant/OL-9)
source
Sabtu, 02 Juli 2011
WWF-Indonesia menggelar kampanye publik bertajuk “Bijak Memilih Seafood”
07.10 | Diposting oleh
bluezaa26 |
Edit Entri
Manado (30/05) – Tidak selamanya sumber daya alam mampu menjawab permintaan manusia tanpa ada upaya untuk melestarikannya, termasuk sumber daya alam yang berasal dari laut. Pesan inilah yang ingin disampaikan oleh World Wide Fund for Nature (WWF-Indonesia) saat menggelar kampanye publik bertajuk “Bijak Memilih Seafood” di Manado Town Square, Manado pada 30-31 Mei 2011.
Dengan potensi hasil laut yang tinggi, pengelolaan dan pola konsumsi yang berkelanjutan justru sangat diperlukan untuk menjaga ketersediaan sumber daya tersebut. Pasalnya, 55% sumber daya ikan Indonesia sudah berstatus overexploited, 24% moderate exploited dan 21% belum teridentifikas (data Pusat Riset Perikanan Tangkap-Kementrian Kelautan dan Perikanan 2010).
Didorong oleh kepedulian akan kelestarian laut Indonesia, WWF berupaya membangun kesadaran publik untuk mulai memilih hidangan laut secara bijak, misalnya dengan mensosialisasikan Seafood Guide versi terbaru. Buku saku ini merupakan panduan berisi daftar spesies laut yang populasinya masih aman, semakin terbatas dan sudah terancam. Klasifikasi tersebut dibedakan menggunakan blok warna hijau, kuning, dan merah yang diharapkan menjadi referensi publik dalam menentukan pola konsumsinya ke arah yang lebih lestari.
“Kami tidak melarang penikmat seafood berhenti mengkonsumsi menu favoritnya, melainkan mengajak semua orang semakin bijak memilih seafood agar ketersediaannya dalam jangka panjang tetap terjamin,” jelas Devy Suradji, Direktur Marketing dan Komunikasi WWF-Indonesia.
Jika Seafood Guide digunakan untuk mendorong permintaan publik akan seafood lestari, maka WWF menggunakan pendekatan yang berbeda ke rekan-rekan korporasi yang bertugas menjawab tantangan tersebut. Upaya ini tertuang dalam wadah Seafood Savers, yaitu forum multipihak yang bertujuan mendorong penerapan praktik-praktik perikanan berkelanjutan oleh para produsen, ritel, dan lembaga keuangan. Melalui usaha bersama para pemain industri seafood ini, WWF berupaya mewujudkan perbaikan kegiatan perikanan di Indonesia. Forum ini diharapkan mampu memberi insipirasi pada lebih banyak praktisi bisnis maupun pemerintah untuk bersama-sama mendorong praktik perikanan berkelanjutan demi terjaganya kelestarian ekosistem dan sumber daya laut.
“Seafood Savers berupaya mengakomodasi kepentingan industri dan konservasi laut secara bersamaan. Pada kenyataannya, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendatangkan keuntungan bagi perusahaan tanpa merusak lingkungan. Misalnya dengan meningkatkan kualitas hasil tangkapan melalui cara tangkap yang ramah lingkungan, pengolahan, distribusi, sampai pengemasan yang lebih efisien. Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin kelangsungan bisnis mereka sekaligus kelestarian sumber daya yang semakin terbatas, ” terang Imam Musthofa, Koordinator Nasional Program Perikanan WWF-Indonesia.
Selama masa kampanye di Manado, WWF akan menggelar rangkaian acara yang interaktif. Di antaranya, aktivitas edukasi lingkungan untuk anak, permainan ranger penyu, kuis seafood guide, pengumpulan petisi seafood lestari, pameran esai foto, talkshow bersama Riyanni Djangkaru, serta pertunjukan dari Indra Bekti dan band 3 in 1 yang semuanya membahas tema seafood lestari.
Sebagai penggemar seafood, Indra Bekti sendiri berujar, “Seafood yang paling saya suka adalah udang, kerang, dan kepiting. Sebelum mengenal seafood guide, saya cuek saja dengan pola konsumsi seafood, padahal ada beberapa jenis yang harus dihindari dan dikurangi. Misalnya kepiting atau ikan yang sering diambil telurnya. Biarpun enak, kalau telurnya kita konsumsi terus, kapan mereka punya kesempatan untuk berkembang biak?”
Kegiatan “Bijak Memilih Seafood” ini akan digelar di tiga kota, yaitu Manado, Jakarta, dan Makassar. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung program konservasi laut yang dimiliki oleh WWF sepanjang tahun. Tentunya diperlukan kerjasama dan dukungan semua pihak, termasuk pemerintah, publik, korporasi, dan rekan-rekan media dalam menjaga kelestarian alam. Sebagai kota yang memiliki potensi pariwisata dan industri berbasis hasil laut, Manado memiliki peran strategis dalam menentukan kelestarian sumber daya laut Indonesia.
Langganan:
Postingan (Atom)
My Blog List
Popular Posts
-
Berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga bumi kita agar tetap hijau : Menanam Pohon Menyuarakan dan mendorong semua elemen mas...
-
World Water Day merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat Internasional akan pentingnya air bagi kehidupan s...
-
Sebagian besar masyarakat indonesia menyukai mi instan . Mulai dari anak – anak , remaja , hingga orang tua. Hal ini disebabkan karena p...
-
Kawasan perairan laut Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), segera ditetapkan sebagai Cagar Biosfir Dunia oleh Perserikatan Bangsa ...
-
Manado (30/05) – Tidak selamanya sumber daya alam mampu menjawab permintaan manusia tanpa ada upaya untuk melestarikannya, termasuk sumber ...
-
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengubah pola hidup kita menjadi pola hidup yang ramah lingkungan, tak terkecuali dengan rumah kita...
-
Seperti yang dilansir dari International Bussiness Time , tahun ini ACEEE sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dibidang advokasi penggunaan ...
Pengunjung
Diberdayakan oleh Blogger.