Pages

Minggu, 03 Juli 2011

postheadericon Wakatobi Ditetapkan Sebagai Cagar Biosfir Dunia Oleh PBB

Kawasan perairan laut Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), segera ditetapkan sebagai Cagar Biosfir Dunia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) melalui UNESCO.

"Rencananya UNESCO akan menyerahkan piagam penetapan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia itu kepada Pemerintah Kabupaten Wakatobi September 2011," kata Bupati Wakatobi Hugua melalui telepon dari Wakatobi, Rabu (22/6).

Menurut Bupati Hugua, lembaga internasional di bawah naungan PBB itu menetapkan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia karena perairan laut Wakatobi memiliki keragaman jenis terumbu karang yang cukup tinggi, yakni sekitar 90 persen dari seluruh jenis terumbu karang di dunia.

"Total terumbu karang yang ada di dunia sebanyak 850 spesies, sebanyak 750 jenis diantaranya terdapat di alam bawah laut Wakatobi," katanya.

Selain memiliki keragaman jenis terumbu karang, perairan laut Wakatobi menurut Hugua juga dihuni berbagai jenis biota laut termasuk 942 jenis ikan.


"Jumlah jenis ikan yang menghuni perairan laut Wakatobi itu, merupakan hasil penelitian yang dilakukan para peneliti dari Wallacea, lembaga peneliti yang berkantor pusat di London, Inggris," katanya.

Pertimbangan lain yang mendorong UNESCO menetapkan Wakatobi sebagai Cagar Biosfir Dunia, menurut Hugua, adalah kebijakan Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang konsisten menerapkan praktik-praktik konservasi dalam mengelola dan menjaga kelestarian terumbu karang. (Ant/OL-9)

source
READ MORE - Wakatobi Ditetapkan Sebagai Cagar Biosfir Dunia Oleh PBB
Sabtu, 02 Juli 2011

postheadericon WWF-Indonesia menggelar kampanye publik bertajuk “Bijak Memilih Seafood”

Manado (30/05) – Tidak selamanya sumber daya alam mampu menjawab permintaan manusia tanpa ada upaya untuk melestarikannya, termasuk sumber daya alam yang berasal dari laut. Pesan inilah yang ingin disampaikan oleh World Wide Fund for Nature (WWF-Indonesia) saat menggelar kampanye publik bertajuk “Bijak Memilih Seafood” di Manado Town Square, Manado pada 30-31 Mei 2011. 

Dengan  potensi  hasil  laut  yang  tinggi,  pengelolaan  dan  pola  konsumsi  yang  berkelanjutan  justru sangat diperlukan untuk menjaga ketersediaan sumber daya  tersebut. Pasalnya, 55% sumber daya ikan Indonesia sudah berstatus overexploited, 24% moderate exploited dan 21% belum teridentifikas (data Pusat Riset Perikanan Tangkap-Kementrian Kelautan dan Perikanan 2010). 

Didorong  oleh  kepedulian  akan  kelestarian  laut  Indonesia, WWF  berupaya membangun  kesadaran publik untuk mulai memilih hidangan  laut secara bijak, misalnya dengan mensosialisasikan Seafood Guide versi  terbaru. Buku saku  ini merupakan panduan berisi daftar spesies  laut yang populasinya masih  aman,  semakin  terbatas  dan  sudah  terancam.  Klasifikasi  tersebut  dibedakan menggunakan blok warna hijau,  kuning,  dan merah  yang diharapkan menjadi  referensi  publik  dalam menentukan pola konsumsinya ke arah yang lebih lestari. 

“Kami  tidak  melarang  penikmat  seafood  berhenti  mengkonsumsi  menu  favoritnya,  melainkan mengajak semua orang semakin bijak memilih seafood agar ketersediaannya dalam  jangka panjang tetap terjamin,” jelas Devy Suradji, Direktur Marketing dan Komunikasi WWF-Indonesia.  

Jika Seafood Guide digunakan untuk mendorong permintaan publik akan seafood lestari, maka WWF menggunakan  pendekatan  yang  berbeda  ke  rekan-rekan  korporasi  yang  bertugas  menjawab tantangan  tersebut. Upaya  ini  tertuang dalam wadah Seafood Savers,  yaitu  forum multipihak yang bertujuan mendorong  penerapan  praktik-praktik  perikanan  berkelanjutan  oleh  para  produsen,  ritel, dan  lembaga  keuangan. Melalui  usaha bersama  para  pemain  industri  seafood  ini, WWF  berupaya mewujudkan  perbaikan  kegiatan  perikanan  di  Indonesia.  Forum  ini  diharapkan  mampu  memberi insipirasi  pada  lebih  banyak  praktisi  bisnis  maupun  pemerintah  untuk  bersama-sama  mendorong praktik perikanan berkelanjutan demi terjaganya kelestarian ekosistem dan sumber daya laut.

“Seafood  Savers  berupaya  mengakomodasi  kepentingan  industri  dan  konservasi  laut  secara bersamaan.  Pada  kenyataannya,  ada  banyak  cara  yang  bisa  dilakukan  untuk  mendatangkan keuntungan  bagi  perusahaan  tanpa merusak  lingkungan. Misalnya  dengan meningkatkan  kualitas hasil  tangkapan  melalui  cara  tangkap  yang  ramah  lingkungan,  pengolahan,  distribusi,  sampai pengemasan yang  lebih efisien. Hal ini perlu dilakukan untuk menjamin kelangsungan bisnis mereka sekaligus  kelestarian  sumber  daya  yang  semakin  terbatas,  ”  terang  Imam Musthofa,  Koordinator Nasional Program Perikanan WWF-Indonesia.

Selama  masa  kampanye  di  Manado,  WWF  akan  menggelar  rangkaian  acara  yang  interaktif.  Di antaranya,  aktivitas  edukasi  lingkungan  untuk  anak,  permainan  ranger  penyu,  kuis  seafood  guide, pengumpulan petisi seafood  lestari, pameran esai foto,  talkshow bersama Riyanni Djangkaru, serta pertunjukan dari Indra Bekti dan band 3 in 1 yang semuanya membahas tema seafood lestari.

Sebagai  penggemar  seafood,  Indra Bekti  sendiri  berujar,  “Seafood  yang  paling  saya  suka  adalah udang,  kerang,  dan  kepiting.  Sebelum  mengenal  seafood  guide,  saya  cuek  saja  dengan  pola konsumsi seafood, padahal ada beberapa jenis yang harus dihindari dan dikurangi. Misalnya kepiting atau  ikan  yang  sering  diambil  telurnya.  Biarpun  enak,  kalau  telurnya  kita  konsumsi  terus,  kapan mereka punya kesempatan untuk berkembang biak?”

Kegiatan “Bijak Memilih Seafood” ini akan digelar di tiga kota, yaitu Manado, Jakarta, dan Makassar. Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung program konservasi laut yang dimiliki oleh WWF sepanjang tahun.  Tentunya  diperlukan  kerjasama  dan  dukungan  semua  pihak,  termasuk  pemerintah,  publik, korporasi,  dan  rekan-rekan  media  dalam  menjaga  kelestarian  alam.  Sebagai  kota  yang  memiliki potensi  pariwisata  dan  industri  berbasis  hasil  laut,  Manado  memiliki  peran  strategis  dalam menentukan kelestarian sumber daya laut Indonesia.


source
READ MORE - WWF-Indonesia menggelar kampanye publik bertajuk “Bijak Memilih Seafood”
Senin, 28 Maret 2011

postheadericon Rumah Yang Ramah Lingkungan

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk mengubah pola hidup kita menjadi pola hidup yang ramah lingkungan, tak terkecuali dengan rumah kita. Lingkungan yang seimbang akan memberikan dampak yang positif bagi lingkungan dan alam. Berikut beberapa tips untuk rumah yang ramah lingkungan :

  1. Tambahkan jendela di rumah kita. Semakin banyak jendela berarti akan lebih banyak cahay yang masuk dan sirkulasi udaranya pun akan semakin baik. Sehingga tidak perlu terlalu banyak menyalakan lampu dan memakai AC.
  2. Pilihlah barang elektronik dengan energi yang rendah. Menurunkan komsumsi energi memberikan dampak yang positif untuk lingkungan selain itu kita lebih hemat dalam pembayaran listrik.
  3. Ganti lampu rumah kita dengan watt yang lebih rendah. Lampu jenis ini memang biasanya lebih mahal dibandingkan dengan lampu biasa, namun lampu ini bertahan lebih lama. Telah terbukti bahwa jenis lampu ini tidak hanya rendah energi akan tetapi cahaya yang dihasilkan juga lebih terang.
  4. Perhatikan konsumsi air. Jangan biarkan air terlalu lama mengalir. Misalnya saat mandi atau mencuci piring sebaiknya bila sedang memakai sabun air dimatikan kerannya. Hal ini membantu pengiritan air

source
READ MORE - Rumah Yang Ramah Lingkungan
Kamis, 24 Maret 2011

postheadericon Hari Air Sedunia (World Water Day)

World Water Day merupakan hari perayaan yang ditujukan untuk menarik perhatian masyarakat Internasional akan pentingnya air bagi kehidupan serta bagaimana melindungi pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan. Peringatan Hari Air Sedunia dilaksanakan setiap tanggal 22 maret diseluruh dunia termasuk juga indonesia.

World Water Day pertama kali dicetuskan saat digelar United Nations Conference on Environment dan Development atau konferensi bumi oleh PBB di Rio de Jeneiro pada tahun 1992.

Pada Sidang Umum PBB ke- 47 yang dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 1992, keluarlah Resolusi Nomor 147/1993 yang menetapkan pelaksanaan peringatan Hari Air se-Dunia setiap tanggal 22 Maret dan mulai diperingati pertama kali pada tahun 1993.

Setiap tahunnya peringatan Hari Air Sedunia memiliki tema tersendiri pada tahun 2009 silam tema yang diangkat adalah "Shared Waters Shared Opportunities" yang artinya "Air Bersama Peluang Bersama", sedangkan pada Hari Air Sedunia tahun 2010 mengambil tema "Clean Water for a Healthy World".

Dan pada tahun ini temanya adalah "Water for Cities, Responding to The Urban Challenge". Isu yang diangkat PBB dalam Hari Sedunia tahun 2011 berkaitan dengan air didaerah perkotaan dan berbagai permasalannya terutama terkait dengan urbanisasi. Di Indonesia sendiri juga tak lepas dari persoalan tersenut, di kota- kota berbagai permasalahan air telah menghantui semua orang. Ketersediaan Air Bersih juga semakin mahal dan langka serta pencemaran air menjadi masalahnya terutama di kota - kota besar di Indonesia.

Untuk itu dalam peringatan Hari Air Sedunia ini seharusnya menjadi langkah awal kita untuk melakukan tindakan nyata dalam menyelamatkan air. Tiga hal yang paling sederhana.

  1. Menghemat Air
  2. Mengurangi Pencemaran Air
  3. Menanam Air Hujan


Yang unik dari peringatan tahun ini adalah logo resmi Hari Air Sedunia tahun 2011 yang dirilis oleh www.worldwaterday2011.org (situs resmi World Water Day 2011) dibuat dalam 40 bahasa yang berbeda. Dan salah satunya ternyata dibuat dalam bahasa indonesia.




source
READ MORE - Hari Air Sedunia (World Water Day)
Senin, 21 Maret 2011

postheadericon 13 mobil ramah lingkungan versi ACEE (American Council for an Energy Efficient Economy)

Seperti yang dilansir dari International Bussiness Time, tahun ini ACEEE sebuah lembaga nirlaba yang bergerak dibidang advokasi penggunaan energi dan berkantor di Washington melakukak uji tingkat keramahan mobil terhadap lingkungan.

ACEEE menetapkan 13 mobil yang paling ramah lingkungan 2011. Mobil yang diuji terdiri dari berbagai jenis mobil dan merek yang diproduksi oleh produsen dari berbagai belahan dunia.

Menurut ACEEE, aspek penilaian meliputi tingkat konsumsi bahan bakar, emisi gas buang dari knalpot, tingkat emisi CO2 dan beberapa polutan yang dihasilkan, penggunaan bahan yang ramah lingkungan,dll. Semua aspek itu disatukan dalam skor.

Dan "Hasilnya Honda Civix GX yang berbahan bakar gas alam menduduki tempat pertama dengan skor 54. Ini merupakan yang ke delapan tahun berturut- turut bagi Civic GX",terang pernyataan lembaga itu.

Berikut adalah 13 mobil yang masuk dalam 13 besar :

1. Honda Civic GX Natural Gas

2.  Nissan Leaf
3. MercedesBenz Smart Fortwo
4. Toyota Prius Hybrid
5. Honda Civic Hybrid
6. Honda Isight
7. Ford Fiesta SFE
8. Chevrolet Cruze Eco
9. Hyundai Elantra
10. MINI Cooper
11. Toyota Yaris
12. Mazda 2
13. Chevrolet Volt Extended Range EV
READ MORE - 13 mobil ramah lingkungan versi ACEE (American Council for an Energy Efficient Economy)
Minggu, 20 Maret 2011

postheadericon Think Green


Berbagai cara yang dapat kita lakukan untuk menjaga bumi kita agar tetap hijau :

  1. Menanam Pohon
  2. Menyuarakan dan mendorong semua elemen masyarakat baik organisasi maupun individu untuk dapat mensukseskan Green Campaign. Agar tercipta budaya yang baik yaitu "Jangan Membuang Sampah Sembarangan".
  3. Buanglah sampah dengan baik dan benar yaitu memisahkan sampah organik dan non organik.
  4. Menggunakan energi listrik secara efisien 
  5. Mengurangi penggunaan bahan bakar Minyak dan Batu Bara.
  6. Mendorong terwujudnya penggunaan Energy Hijau yang bersih dan berkelanjutan atau reneweble energy : solar panel, wind energy, energy hidroelectrik (energi air, panas bumi)
  7. Mengurangi penggunaan kertas, dengan cara menggantikannya secara elektronik atau online atau dengan menggunakan kertas dari bahan daur ulang
  8. Mengefisienkan dan mengurangi panggunaan air yang tidak perlu dalam penggunaannya sehari - hari
READ MORE - Think Green

My Blog List

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Followers

Featured Posts

Share